Rabu, 26 Januari 2011

Assalamu ‘Alaikum Aman Hausihu


Assalamu ‘alaikum Aman Hausihu,
Wangi lautmu tak bisa kuelakkan
Aroma bunga cengkeh dalam lenso itu telah menggamitku pulang
Jadi jemputlah aku di tangga mesjid

Assalamu ‘alaikum Aman Hausihu,
Bismillah.. Ku jejakkan kaki yang telah lupa bau laut ini
Di pintu masuk matahari naik
Kubasuh kaki yang sarat bau kota dengan air laut ketika meti selepas subuh

Assalamu ‘alaikum Aman Hausihu,
Ku bawa hati ini agar berumah di tanahmu
Sebab kata temanku “rumah adalah tempat di mana kita kan merasa nyaman dan menetap ”
Maka kutuntun hati ini penuh-penuh agar menetap di pasir putihmu

Assalamu ‘alaikum Aman Hausihu,
Tak kuragukan kesetiaanmu padaku
Lantaran ku tahu darah di tubuhku tak mungkin kau sangkal
Karena ku yakin kita telah saling mengikat erat sejak aku di kandungan titisanmu

Assalamu ‘alaikum Aman Hausihu
Negeri di mana kompania muram dan lelah membujukmu menyerah
Tunggulah aku, kita akan pergi bersama menyusur dari iyal uli sampai ke Kapahaha
Lalu kita akan tinggal bersama di situ, bermesraan..

Rumah Bantul Yogya, selepas dhuhur, 14 April 2010

Catatan :
1. Aman Hausihu (Bhs Morella) = Nama lain negeri Morella di Ambon, kampung saya.
2. Lenso = Sapu tangan.
3. Meti = Air laut yang mengalami pasang surut. Kami biasa mencari ikan atau kerang saat meti.
4. Rumah adalah .... = kata-kata ini saya dapatkan dari Mbak Danie Prakosa via sms. Saya memahaminya sebagai sebuah ungkapan yang sarat makna. Terima kasih Mbak Danie atas supportnya.
5. Kompania (Bhs Morella) = Kompeni, penajajah Belanda.
6. Iyal Uli = nama tempat di kaki sungai dekat pantai. Sungai yang mengalir dari Kapahaha,
7. Kapahaha = negeri lama Morella dan menjadi pertahanan perang ketika terjadi perang Kapahaha, 1647. 

pantai liang, sore, 2009.


0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger